kawan, sahabat & HIV+
Assalamualaikum
hey hey apa khabar semua
kali ni macam nak cerita pasal friendship
rasanya semua orang pun ada kawan
tak banyak pun sikit
tapi mesti ada kan
me myself
(apart from social media friends
yang kononnya da beribu followers/friends tu)
saya cuma ada sekelompok kecil yang akrab
yang saya tahu sangat reliable
especially part part moral support
hahaha
okay okay
anyway just curious
nak tanya satu soalan
stigma/taboo related issue
are you okay if suddenly your best friend tell you dia HIV+?
would you treat him/her the same as before?
would you share makan/ minum with him/her?
when suddenly the symptom dah menunjukkan diri
herpes, skin disease etc
will you still be next to him/her?
will you still be his/her best friend?
paling simple:
would you salam him/her dengan symptom yang dah nampak tu?
if you asked me back soalan di atas
jawapan saya cliche juga
saya okay/ takde masalah/takde hal
honestly
few sahabat yang akrab memang +
saya masih boleh share minum guna same straw
masih boleh hugs them
masih boleh lepak baring sebantal with them
masih boleh sapukan obat kalau diperlukan
i am just curious
dengan segala macam benda judgemental
dalam social media ni
ostat ostajah fesbuknya
tohan twittenya
saya jadi pessimist pula
dengan masyarakat sekarang
instead of bagi support
kita jatuhkan hukuman pula
dah tak tahu siapa kawan siapa lawan
rasanya if you dapat sakit kanser
orang akan sedih for you
tapi if you dapat HIV/AIDS
orang akan judge you
no sympathy/empathy
whatsoever
i went to HIV/AIDS workshop few days back
most feedback yang diterima
mereka (penghidap HIV+) terpaksa
menyembunyikan status mereka
even to his/her best friend
sebab takut kawan kawan lari
and it happened to few of them
it make me sad tho'
true friends should not do that kan
tahlah
la ni dah tak tahu mana satu true mana satu tak
banyak sangat layer layernya
damnlah
tacing pula
i think i should stop here
ada benda nak buat kejap anyway
huhuhuhu
moral yang ingin disampaikan is
jangan cuma cari kawan, carilah sahabat
biar tak ramai, tapi berkualiti
untuk kebaikan dunia dan alam yang kekal sana
saya bukan orang baik-baik cuma mahu memberi yang baik - baik |
sekian, blog kali ini.
Yang lucky i'm in love with my best friend,
Achik Ezam
Ulasan
we loved the most. Ironic enough, we judge because we think it's cool.
We r bullies toward one another and it's a
shame.
On the positive notes, it's good that u have your support group and someone u love. ;)